Bimbingan Konseling
SELAMAT DATANG BAGI SISWA/I SMA N.1 SENTANI
by hery..Bimbingan dan Konseling in Layanan Informasi Bimbingan Sosial
Kami guru BK/BP SMA N.1 Sentani, menghimbau kepada siswa/i baru; kenalilah diri kalian dan tidak kalah lagi juga kenali dunia luar/sosial sebagai anda, karena anda dihadapkan pada persamalahan sosial yang sangat komplek. Akan tetapi anda harus mampu dan melakukan tindakan yang dapat membawa perubahan pada diri kalian yakni perilaku, karateristik, kepribadian. Perilaku meupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap lingkungan, adapun lingkungan yang anda hadapi yaitu lingkung sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Sehubungan dengan ketiga lingkungan tersebut di atas, maka bagaimana cara anda membawa diri kalian di sekolah yang baru (SMA N.1 Sentani) yang secara langsung menjadi komunitas sekolah.
bersambung……
by hery..Bimbingan dan Konseling in Layanan Informasi Bimbingan Sosial
Dengan memahami diri sendiri atau kenali diri sendiri, maka setidak – tidaknya sudah dapat memprediksi kemana, dan harus bagaimana dirinya dibawa, misalnya cita-cita menjadi dokter; maka tindakan yang dilakukan belajar tekun, ulet dan pantang menyerah terhadap rintangan yang akan mengganggu. Karena masa remaja/pelajar banyak gangguan baik yang berasal dari dalam dirinya maupun dari luar. Adapun gangguan dari dalam dirinya berupa sikap pemalas, motivasi belajar tidak ada, kondisi keluarga, masalah kesehatan, fasilitas kebutuhan belajar kurang dll. Sedangkan gangguan dari luar dirinya berupa; pengaruh teman, salah pergaulan, perkembangan global/IT (facebook-an kearah yang kurang mendukung). (hery,bk-sma.n1; 04 agust 2011).
DIMENSI KECERDASAN PENTING BAGI REMAJA/PELAJAR
by hery..Bimbingan dan Konseling in Layanan Informasi Bimbingan Karier.
Ada 4 (empat) dimensi kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap manusia lahir di dunia ini terutama bagi Remaja/ Pelajar. Memasuki abad ke 21, anggapan bahwa Intelligence Quotient (IQ) adalah merupakan satu-satunya tolak ukur kecerdasan, bahkan seringan dijadikan parameter keberhasilan manusia. Dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Menurut Steven R. Covey Intelligence Quotient, bahwa dalam hidup manusia ada 4 (empat) demensi kecerdasan. Pertama Intelligence Quotient yaitu dimensi mental yang dapat membuat kita belajar keterampilanbaru. Kedua Emotional Quentient yaitu demensi kecerdasan emosional seseorang untuk mendapatkan relasi yang baikdengan orang lain. Ketiga Physical Quotient yaitu bagaimana seorang individu dapat berkembang lebih optimal apabila secara fisik sehat. Keempat Spritual Quotient yaitu kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan Sang Khalik serta mmemberikan makna keberadaan dirinya. Jadi kata kunci bahwa ada satu cara yang paling mudah dan murah untuk melatih otak kita dan mendapat gelar “Orang pintar/Cerdas” yaitu dengan cara membaca dan berlatih.
Kesimpulan bahwa IQ, EQ, PQ dan SQ, perlu dimiliki dan selalu ditanamkan dalam fisafat hidup kaun remaja/pelajar oleh karenanya ke-4 dimensi dapat dibuktikan dengan test kecerdasan, guna mengetahui tingkatan IQ yang dibanggakan perlu dilakukan Tes Inteligensi dan Kemampuan Indonesia. Dan di Sekolah kita akan melayani test bekerjasama dengan UNCEN. (hery, sma.n1 sentani; 04 Agust 2011)
KIAT JITU MEMBAGI WAKTU
by hery …Bimbingan dan Konseling in Layanan Informasi Bimbingan Belajar
Waktu adalah hal yang sangat penting dan membahayakan. Mengapa membahayakan? Karena bila kita tidak mengatur dan memanfaatkannya dengan baik maka kita bisa tergilas oleh waktu itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus bisa mengaturnya dengan benar dan efektif.
Perlu kita ketahui, dalam 1 hari hanya ada 24 jam dan kita harus benar-benar pandai membaginya. Terlebih lagi, sebagai seorang pelajar, harus pandai-pandai dalam mengatur waktu antara belajar, bermain, istirahat, dan membantu orang tua. Bila seandainya kita tidak bisa memanfaatkan waktu, maka akan dapat menyusahkan kita sendiri. Seperti :
1. Waktu terbuang sia-sia tanpa menghasilkan atau mendapatkan hal yang bermanfaat.
2. Pekerjaan banyak yang menumpuk dan belum selesai.
3. Kegiatan-kegiatan atau rencana kita jadi berantakan
4. Kita tidak dapat beristirahat atau belajar dengan cukup karena waktu untuk kegiatan kita
tidak t
Bagaimana kita membagi waktu dengan benar?
Agar waktu yang kita miliki tidak terbuang sia-sia, berikut ini beberapa tips dalam membagi waktu agar efektif.
1.Jadikan waktu belajar di kelas adalah waktu terbaik untuk belajar; Siapkan materi sebelum pelajaran dimulai. Kalau hanya punya waktu sedikit buat membaca seluruh bahan materi, banyaklah bertanya. Ulang sekilas materi terakhir supaya nggak banyak bengong waktu guru menerangkan materi baru.
Dengarkan dengan serius apa yang diterangkan guru dan coba mengulang kembali materi yang baru didapat versi bahasamu sendiri. Resep ini mujarab buat mencegah sistem belajar kebut semalam karena materinya bakal lama tersimpan di otak kita.
2. Buat daftar harian; Tulis secara singkat 5 tugas yang harus dikerjakan, baik urusan sekolah atau pribadi, berurut mulai dari yang terpenting. Buat juga cita-cita kecil yang bisa dikerjakan hari ini, misal membaca 5 halaman pelajaran Biologi.
3. Rencanakan jadwal mingguan; Buat agenda mingguan yang berisi jadwal pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler atau les tambahan, tugas rumah, tidur dan makan. Tulis semuanya supaya terlihat urutan waktunya. Jangan lupa sisakan baris kosong buat kegiatan yang mendadak muncul kemudian hari.
4. Disiplin pada jadwal
Disiplinlah pada jadwal yang telah kita buat. Jangan sampai ada kegiatan yang tertinggal sehingga menumpuk-numpuk pada akhirnya. Selain itu bagilah waktu istirahat, belajar, dan bermain dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai waktu bermain berlebih atau waktu istirahat malah kurang.
5. Gunakan waktu siangmu sebaik mungkin; Di sekolah kamu bisa membaca terlebih dulu materi pelajaran sebelum guru masuk kelas. Begitu juga sesudah pelajaran selesai, buatlah ringkasan kecil tentang materi baru. Supaya mudah diingat tulis materi tersebut dalam kartu-kartu kecil, atau tempat lain yang mudah dibaca kembali. Atur waktu belajar sebanyak mungkin ketika hari masih terang. Usahakan cari tempat belajar yang sunyi atau tidak berisik supaya kamu dapat berkonsentrasi.
6.Buat kalender semester pribadi; Beri tanda-tanda khusus di kalender dinding atau meja setiap tanggal-tanggal khusus, misal tanggal ujian atau kenaikan kelas. Tulis semua tanggal khusus tersebut plus kegiatannya dalam kalender kecil yang bisa dibawa ke mana saja. Contoh bagus adalah buku agenda harian atau daily planner.
7. Kerjakan sebisa mungkin.
Kalau ada perlengkapan belajar yang tidak dimiliki, bisa dicari cara lain yang hasilnya sama supaya tidak jadi penghambat. Usahakan bekerja sebaik mungkin sesuai kemampuan, tidak perlu sempurna 100%, yang penting coba dulu.
8. Konsentrasi dan fokus; Pada setiap kegiatan, usahakan tetap fokus dan konsentrasi pada materi yang sedang diikuti, misal dengan bersikap aktif. Supaya aliran darah tetap berjalan lancar, istirahatlah selama 5 – 10 menit setiap 30 – 40 menit.
9. Jalan lurus sesuai jadwal rencanamu; Mulailah berkata ‘tidak’ pada hal-hal yang dapat merusak alur rencana.Kemoloran 1 kegiatan saja dapat merusak kegiatan-kegiatanmu yang lainnya.
10. Tetapkan batas waktu untuk segala rencana atau cita-cita kecilmu. Kalau berhasil beri penghargaan atas jerih payahmu.( by hery bk-sma n 1 sntani; 25 Mei 2011)
Memanfaatkan bakat yang dimiliki
by Bimbingan dan Konseling in Layanan Informasi Bimbingan Karir
Sudah mengetahui bakat yang dimiliki? Mulailah Anda mengembangkannya. Namun jika belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk mengetahuinya. Anda hanya butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potensi Anda yang sesungguhnya.
1.KEAHLIAN
Pernahkah Anda mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata Anda dapat menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari rekan lain? Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu Anda meraihnya dan mengembangkannya. Jika Anda dengan mudah bisa menyelesaikan sebuah perhitungan saat orang lain menyumpahi kalkulator. Berarti disitulah bakat Anda. Nah, pikirkanlah hal-hal yang begitu mudah bagi Anda tetapi tidak bagi teman-teman. Kemudian, perhatikan bakat apa yang tengah bekerja pada diri Anda.
2.KETERTARIKAN
Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu Anda inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan bukan sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata. Nah, coba pikirkan apa yang paling Anda ingin lakukan seharian? Menonton film? Melatih hewan? Menata barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu tidak harus yang menjadi ambisi Anda, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya bakat yang tengah bekerja
3.KEPUASAN
Apa yang membuat Anda merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja? Pekerjaan apa yang membuat Anda begitu hanyut dan merasa tak ingin berhenti saat mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika mereka berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi ketika mereka menghadapi piranti lunak. Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada kesempatan untuk menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu begitu mirip dengan pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang apa yang membuat Anda terhanyut? Jika Anda belum juga menemukan, pikirkan suatu kegiatan yang membuat Anda terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat Anda ada di sana.
4.KEBIASAAN
Pernahkah Anda dipuji karena kemampuan atau sikap Anda? Misalnya, orang menilai Andasebagai karyawan yang sangat teratur atau ide pemasaran Anda hebat, atau Anda pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di sekitar, Anda juga bisa mengetahui kemampuan alami Anda. Ketrampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun, kadang kita menganggapnya biasa saja karena ketrampilan itu sudah sangat melekat, sehingga hampir tak disadari kehadirannya. Lalu, bagaimana mengenali bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik pada Anda, mengenali Anda atau terfokus pada Anda? Apakah Anda menjadi tempat curahan hati teman-teman? Atau mereka selalu meminta pendapat Anda soal pakaian? Nah, di sanalah bakat Anda tersimpan. Anda hanya perlu mencari kesempatan untuk mengembangkannya. Namun yang juga perlu diingat, bahwa belum tentu bakat yang sudah Anda pastikan tersebut membawa keberhasilan. Karena keberhasilan sesungguhnya tetap mengacu kepada kemauan untuk berusaha sekeras mungkin. Dengan kata lain, bahwa apapun bakat Anda, tetap pelajari dan tekuni hal2 lainnya yang bisa menunjang dan meningkatkan kemampuan Anda. (by hery bk-sma n 1 sentani, 02 Mei 2011).
————————————————————————————————————————————————-
Lanjutan ……. Beban Guru BK….by hery bk-sma n1 sentani
2. Pelayanan Responsif
a. Pengertian
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling individual, konseling crisis, konsultasi dengan orang tua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif.
b. Tujuan
Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu konseli yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan pelayanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi konseli yang muncul segera dan dirasakan saat itu. Hal tersebut berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karier dan atau masalah pengembangan pendidikan.
c. Fokus Pengembangan
Fokus pelayanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan konseli. Masalah dan kebutuhan konseli berkaitan dengan keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya secara positif. Kebutuhan ini seperti kebutuhan untuk memperoleh informasi antara lain tentang pilihan karier dan pilihan program studi, sumber-sumber belajar, bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan bebas.
Masalah lainnya adalah berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan menggangu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi kebutuhannya atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. (hery bk-sma n1 sentani, 26 April 2011)
BEBAN DAN TANGGUNG JAWAB
GURU BIMBINGAN & KONSELING DI SEKOLAH
1. Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Program bimbingan dan konseling yang berbasis pada pendekatan komprehensif, meliputi empat komponen pelayanan, yaitu: (1) pelayanan dasar bimbingan; (2) pelayanan responsif; (3) perencanaan individual; dan (4) dukungan sistem. Keempat komponen program tersebut, dalam konteks memfasilitasi perkembangan konseli secara optimal, dapat dijelaskan dalam bagan berikut:
Komponen Program Bimbingan dan Konseling
berbasis Comprehensive Approach
1. Pelayanan Dasar
a. Pengertian
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan instrumen assesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini. Assesmen kebutuhan diperlukan untuk dijadikan landasan pengembangan pengalaman terstruktur yang disebutkan.
b. Tujuan
Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli, agar: (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial, budaya, dan agama); (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya; (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya; dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
c. Fokus Pengembangan
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Semua ini berkaitan dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian, antara lain mencakup pengembangan: (a) sel-esteem; (b) motivasi berprestasi; (c) keterampilan pengambilan keputusan; (d) keterampilan pemecahan masalah; (e) keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi; (f) penyadaran keragaman budaya; dan (g) perilaku bertanggung jawab. Terkait dengan pengembangan karier, khususnya siswa SMP dan SMA, meliputi: (a) fungsi agama bagi kehidupan; (b) pemantapan pilihan program studi; (c) keterampilan kerja profesional; (d) kesiapan pribadi—fisik-psikhis; (e) perkembangan dunia kerja; (f) iklim kehidupan dunia kerja; (g) cara melamar pekerjaan; (h) kasus-kasus kriminalitas; (i) bahayanya kriminalitas; dan (j) dampak pergaulan bebas.
(bersambung ………………..by hery sumanto, bk-sma n 1 sentani, 21 April 2011)
MENCONTEK, MUBAH ATAU HARAM ??
by Bimbingan dan Konseling in Layanan Informasi Bimbingan Belajar
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Saya yakin saudara sekalian tahu apa itu mencontek ? Dan juga paling tidak saudara pernah melakukannya walaupun hanya sekali. Sekali ? Mana mungkin ?…
Mencontek adalah aktivitas menjiplak pekerjaan atau karya orang lain tanpa izin ataupun tanpa mencantumkan sumber. Jadi dari definisinya saja sudah kita ketahui, bahwa konotasinya adalah negatif. Lalu bagaimana jika kita terpaksa atau jika kita memang tidak bisa mengerjakannya sendiri. Sebelum itu mari kita simak pandangan islam mengenai mencontek.
Hukum Mencontek
Mencontek itu berarti sama saja dengan berbohong. Ketika kita mencontek dan hasil dari contekan kita mendapat nilai yang baik, para guru dan orang tua memuji kita. Padahal kita tahu bahwa hasil itu kita dapatkan dengan jalan yang batil, yaitu mencontek. Coba pikir, nilai baik itu bukan berasal dari kemampuan kita, tetapi dari kreatifitas kita dalam mencontek, mencuri – curi dalam kesempitan. Apakah yang demikian ini, tidak bisa disebut berbohong atau menipu ? Padahal Rasulullah sudah memperingatkan kita akan bahayanya berbohong
Dari Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong.” Muttafaq Alaihi.
Dari hadits di atas sudah dijelaskan bahwa berbohong memang berdampak buruk, khususnya di masa – masa yang akan dating. Bagaimana tidak sekali berbohong, maka seseorang akn menutupinya dengan kebohongan yang lain. Selain itu dari sebuah kebohongan kecil seperti menyonteklah lahir para koruptor – koruptor di negeri ini. Apa saudara ingin menjadikannya sebagai suri tauladan ?? Naudzubillahi min dzalik.
Selain itu menyontek sama saja mencuri. Mencuri kesempatan dalam kesempitan tepatnya, yang bermuara kepada kejelekan.
Dari Abu Bakar ash-Shiddiq Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka menipu, orang kikir, dan orang yang tidak bertanggungjawab terhadap apa yang dimilikinya.” Riwayat Tirmidzi. Ia menjadikannya dua hadits dan dalam sanadnya ada kelemahan.
Apa saudara ingin tidak masuk surga ? Saya yakin pasti tidak. Satu hal lagi yang penting adalah menyontek berarti sama saja melanggar aturan dari pemimpin kita, padahal islam mengajarkan kita untuk selalu mematuhi para pemimpin.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Barang siapa yang mentaatiku berarti ia telah mentaati Allah, dan barang siapa yang mendurhakai perintahku, maka berarti ia telah mendurhakai Allah. Barang siapa yang mematuhi pemimpin berarti ia telah mematuhiku dan barang siapa yang mendurhakai pemimpin berarti ia telah mendurhakaiku. (Shahih Muslim No.3417).
Kesimpulan
Jadi dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa menyontek hukumnya haram. Karena menyontek sama dengan mencuri, berbohong, menipu dan tidak mematuhi aturan pemimpin kita. Sekarang jika saudara bertanya bagaimana kalau kepepet atau tidak bisa ?. Maka jawaban adalah pasrah pada Allah dan terus berusaha serta berdo’a. tetpi jika saudara tetap memaksa, maka boleh saudara melakukannya asal saudara mencantumkan dalam lembar jawaban daftar pustaka dari jawaban orang yang saudara contek, he..he..he…he….. Jadi, tetap berpegang teguh pada kebenaran, maka Allah akan membimbing kita.(hery bk-sma n1 sentani, 20 April 2011)
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
BELAJAR EFEKTIF & EFISIEN
1. Karakteristik Belajar Efektif & Efisien.
Belajar adalah proses mental yang tidak berdiri sendiri tetapi ditentukan oleh banyak faktor, yakni diri sendiri dan faktor dari luar serta pendekatan belajar yang digunakan. Perbuatan belajar dapat menghasilkan perubahan yang bersifat : – Intensional ( disengaja)
- Positif dan aktif (bermanfaat dan atas hasil usaha sendiri )
- Efektif dan fungsional ( berpengaruh dan mendorong timbulnya perubahan baru )
Manifestasi prilaku belajar tampak dalam :
- kebiasaan
- ketrampilan
- pengamatan
- berpikir asosiatif dan daya ingat
- berpikir rasional dan kritis
- sikap
- inhibisi ( menghindari hal -hal yang mubazir).
Belajar dapat dikatakan efektif dan efisien apabila hasil yang di capai seimbang dengan usaha belajar yang dilakukan
MENOREH PEMBANGUN INSAN PELAJAR SMA N.1 SENTANI
Guru adalah merupakan panggilan yang mulya, yang senantiasa tugasnya mendidik, membimbing, dan mengajar anak didik sesuai dengan kompetensi masing – masing. Panggilan nama guru sangat populer di masyarakat, oleh karena itu untuk melaksamakan tugas harus ikhlas, rela dan tulus dengan ” HATI NURANI” mempunyai makna sbb:
Harapan ; seorang guru mempunyai harapan, agar siswa didiknya pintar, jujur, santun terhadap guru, teman serta pandai menghargai karya/pendapat orang lain.
Amanah;guru hendaknya menyadari bahwa apa yang diberikan kepada peserta didik adalah mengemban amanah dari pemerintah, lembaga pendidikan yang telah dituangkan dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2006)
Tulus; artinya bahwa apa yang kita lakukan tulus datangnya dati hati yang paling dalam dan tanpa adanya diskriminasi suku, agama, ras dan antar golongan terhadap perlakuan/tindakan pada peserta didik dalam hal proses belajar mengajar.
Ikhlas;memberikan pertolongan pada peserta didik dengan tulus hati/bersih hati tanpa mengharapkan imbalan apapun, dengan motto ilmu amaliyah amal ilmiyah.
(bersambung herry-BK-SMA N.1 Stn)
Belajar merupakan tugas utama seorang pelajar. Dalam belajar perlu di ketahui prinsip-prinsip yang penting dalam belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut adalah :
1. Harus ada dorongan atau motivasi. Baik dari dalam diri maupun dari luar. Dari dalam diri, harus kita munculkan semangat belajar, kemauan untuk bisa dalam diri kalian. Sedangkan dari luar, itu bisa berasal dari orang tua, saudara, sahabat dan teman kita.
2. Pusatkanlah perhatianmu pada saat belajar. Agar dapat mudah memahami pelajaran. Hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi belajar harus bisa kalian tinggalkan, agar lebih konsentrasi.
3. Pelajari hal-hal yang paling mudah dulu. Yang lebih mudah kalian pahami.
4. Untuk menghasilkan penyerapan ilmu yang baik, harus sering dibaca berulang-ulang, walaupun hanya garis besarnya saja.
5. Kita harus meyakini bahwa apa yang kita pelajari sangat berguna di kemudian hari. Walaupun kita sudah tidak sekolah lagi.
6. Jangan lupa istirahat. Agar apa yang sudah kalian pelajari bisa mengendap di otak dengan baik.
7. Hasil belajar yang telah kalian pelajari harus diutarakan kembali dengan membuat ringkasan atau menceritakan kembali dan mengadakan tanya jawab dengan teman.
8. Yang terakhir, hal-hal yang bisa mengahambat kalian dalam belajar harus bisa kalian hindari.
(Sukses selalu, mudah-mudahan kalian dapat berhasil untuk meraih cita-cita – by Titik Retno)